Pokok
bahasan sosiologi
1.
Fakta social
Fakta social
adalah cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang berada diluar individu dan mempunyai
kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, disekolah seorang
murid diwajibkan untuk dating tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap
hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan kedalam sebuah
aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa
dilihat adanya cara bertindak,berpikir, dan berperasaan yang ada diluar
individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
2.
Tindakan sosioal
Tindakan social
adalah sebuah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang
lain. contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan
social, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba hingga
mendapat perhatian orang lain merupakan tindakan social.
3.
Khayalan sosiologis
Khayalan
sosiologis diperlukan untuk dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat
maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan
sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat , riwayat hidup pribadi,dan hubungan antar
keduannya.
Alat untuk
melakukan khayalan sosiologis adalah troubles dan issues. Troubles adalah
permasalahan pribadi individu dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai
pribadi. Issues adalah hal yang ada diluar jangkauan kehidupan pribadi
individu. Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur,
maka pengangguran itu adalah trouble. Masalah individual ini pemecahnya bisa
lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika dikota tersedut ada 12
juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran
tersebut merupakan issue. Yang pemecahnya menuntut kajian lebih luas
4.
Realitas social
Seorang sosiolog
harus bisa menyingkap berbagai tabir dan mengungkapkan tiap helai tabir menjadi
satu realitas yang tidak sengaja/ terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus
mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan
objektif dengan pengendalian prasangka pribadi dan pengamatan tabir secara
jeli,serta menghindari penilaian normative.